Ilmu Budaya Dasar (Tugas1 "Budaya Indonesia yang mulai menghilang")
ILMU BUDAYA DASAR
Budaya Indonesia Yang Mulai Hilang
Disusun Oleh : Rendito Hasri W
NPM : 15115753
Kelas : 1KA26
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ilmu Budaya Dasar adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama
kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri
berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus.
Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri.
Indonesia merupakan
Negara yang memiliki banyak sekali budaya. Budaya tersebut telah turun temurun
dari nenek moyang kita dulu. Namun tidak sedikit juga budaya-budaya tersebut
yang sudah mulai menghilang.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu budaya. Dan mengetahui
budaya apa saja yang mulai menghilang di Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
dari latar belakang makalah ini. Maka telah diambil bahan untuk menjadi rumusan
masalah yaitu :
1. Teori
Budaya
2. Budaya yang
mulai menghilang dari Indonesia
Bab 2
Teori
Profesor
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai wujud yang mencakup antara
gagasan atau ide, kelakuan, dan hasil kelakuan. kebudayaan yang dikemukakan
oleh Profesor Koenjaraningrat, lebih lanjut, dilihatnya dalam persepektif
Taksonomik yaitu kebudayaan dilihat dari unsur-unsur universal adalah
masing-masing terdiri atas unsur yang lebih kecil dan yang lebih kecil
lagi, yang dinamakan sebagai trais dan items. Dalam hal
ini kebudayaan dilihat sebagai sebuah satuan yang berdiri terlepas dari
keberadaan pelakunya ataupun terealisasi dari fungsi dalam struktur kehidupan
manusia. Dalam upaya memahami hubungan antara individu, masyarakat, dan
kebudayaan. dan dalam upaya memahami fungsi kebudayaan dalam struktur kehidupan
manusia, definisi profesor koenjaraningrat sebetulnya tidak relevan. (Sumber : Hubungan Antar Suku Bangsa, YPKIK,
2004. oleh: Almr.
Prof. Parsudi Suparlan)
Ilmu Budaya Dasar secara
sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar
dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia
dan kebudayaan (Sumber : Drs. Winarno, S.Pd, Buku Ilmu Budaya Dasar).
Secara sederhana Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti
istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah
bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu
sendiri berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikam manusia,
berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang
akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
demikian bisa diartikan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya
manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the
humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar
berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris
disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji
masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus), sedangkan
Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
(Sumber: SERI DIKTAT KULIAH, MKDU: ILMU BUDAYA DASAR, UNIVERSITAS
GUNADARMA)
Bab 3
Analisis
Bangsa Indonesia dulu
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan sopan oleh bangsa lain. Sikap saling
menghormati, tepo seliro, gotong royong dan suka bermusyawarah kini semakin
langka. Sikap bangsa ini sudah mulai berubah, entah karena globalisasi atau
modernisasi sehingga kita melupakan budaya asli bangsa sendiri. Perbedaan
pendapat, perbedaan suku, perbedaan ras, persoalan sepele terkadang menjadi
lahan saling bermusuhan antar penduduk, antar pelajar, dan antar mahasiswa
walaupun kita sama satu bangsa Indonesia.
Sungguh sebuah ironi di negeri yang katanya
orang timur yang ramah dan sopan. Beberapa budaya orang Indonesia kini mulai
hilang bahkan nantinya mungkin akan sirna ditelan zaman. Berikut budaya orang
Indonesia yang mulai hilang/sirna :
1. Budaya cium
tangan kepada orang tua, atau sering disebut juga 'salim'. Cium tangan kepada
orang tua merupakan kewajiban anak kepada orang tua saat ingin pergi ke
sekolah/berpamitan ke tempat lain. Hal ini penting, untuk menanamkan rasa cinta
kepada orangtua, Salim juga sebagai tanda hormat & terima kasih kita kepada
mereka.
2.
Penggunaan tangan kanan. Di luar negeri mungkin tidak
masalah dengan penggunaan tangan baik kanan/kiri, tapi itu bukanlah budaya
kita. Kita harus mengajarkan kepada anak kita untuk berjabat tangan, memberikan
barang, ataupun makan menggunakan tangan kanan.
3.
Budaya senyum & sapa. Dulu citra bangsa Indonesia
identik dengan keramah tamahannya & murah senyum. Jangan sampai hilang
budaya itu, karena senyum itu ibadah & sapa itu menambah keakraban dengan
orang yang ada disekitar kita.
4.
Budaya
musyawarah & gotong royong. Budaya yang sudah jarang ditemukan khususnya di
kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Saat ini
kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, dan
pura–pura tidak tahu. Cuek saat ada orang lain yang sedang kesusahan, pamer ini
itu, dan bahkan suka main hakim sendiri.
5.
Budaya bermain permainan tradisional. Sekarang sangat
sedikit anak-anak yang bermain permain
tradisional seperti gangsing yang terbuat dari kayu, galasin, gerobak sodar dan
lain=lain. Hal tersebut di karenakan sekarang permainan-permainan tersebut
sudah tergeserkan oleh permainan modern.
Daftar Pustaka
SERI DIKTAT KULIAH, MKDU: ILMU BUDAYA DASAR, UNIVERSITAS GUNADARMA
Hubungan
Antar Suku Bangsa, YPKIK, 2004. oleh: Almr. Prof. Parsudi Suparlan
Drs.
Winarno, S.Pd, Buku Ilmu Budaya Dasar
Komentar
Posting Komentar